Mengenal Allah, Perlukah Wanita Jago Masak

Dear All,

1. Jadilah Jagung, Jangan Jambu Monyet.
Jagung membungkus bijinya yang banyak, sedangkan jambu?monyet
memamerkan bijinya yang cuma satu-satunya.
Artinya : Jangan suka pamer

2. Jadilah pohon Pisang.
Pohon pisang kalau berbuah hanya sekali, lalu mati.
Artinya : Kesetiaan dalam mencitai seseorang.

3. Jadilah Duren, jangan kedondong
Walaupun luarnya penuh kulit yang tajam, tetapi dalamnya lembut dan
manis.
hmmmm, beda dengan kedondong, luarnya mulus, rasanya agak asem dan di
dalamnya ada biji yang berduri.
Artinya : Don’t Judge a Book by The Cover.. jangan menilai orang dari
Luarnya saja.

4. Jadilah bengkoang.
Walaupun hidup dalam kompos sampah, tetapi umbinya isinya putih
bersih.
Artinya : Jagalah hati jangan kau nodai.

5. Jadilah Tandan Pete, bukan Tandan Rambutan.
Tandan pete membagi makanan sama rata ke biji petenya, semua seimbang,
tidak seperti rambutan.. ada yang kecil ada yang gede.
Artinya : Selalu adil dalam bersikap.

6. Jadilah Cabe.
Makin tua makin pedas.
Artinya : Makin tua makin bijaksana.

7. Jadilah Buah Manggis
Bisa ditebak isinya dari pantat buahnya.
Artinya : Jangan Munafik

8. Jadilah Buah Nangka
Selain buahnya, nangka memberi getah kepada penjual atau yg
memakannya.
Artinya : Berikan kesan kepada semua orang (tentunya yg baik).

9.Jadilah orang jamah dengan ngaji Quran Hadist
selain akan mendapatkan manisnya keimanan juga surga yang kau dapat…
artinya: berikan manisnya keimanan walau pahit yang kau terima ( cobaan) sabar-sabar-sabar…. AJZKHR. ( FROM : XEIZHA & LA2 )
Banyak orang akan datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya sahabat2 sejati yang akan meninggalkan jejak di dalam hatimu. Untuk menangani dirimu, gunakan kepalamu, Tetapi untuk menangani orang lain, gunakan hatimu. Kemarahan hanyalah satu kata yang dekat dengan bahaya.Pikiran yang besar membicarakan ide-ide; Pikiran yang rata-rata membicarakan kejadian-kejadian; Dan pikiran yang kerdil membicarakan orang-orang. Allah memberikan kepada setiap burung makanan mereka, tetapi Ia tidak melemparkan makanan itu ke dalam sarang mereka.

Ia yang kehilangan uang, kehilangan banyak. Ia yang kehilangan seorang teman, kehilangan lebih banyak. Tetapi ia yang kehilangan keyakinan, kehilangan semuanya. Orang-orang muda yang cantik adalah hasil kerja alam, tetapi orang-orang tua yang cantik adalah hasil karya seni. Belajarlah
dari kesalahan orang lain. Engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk mendapatkan semua itu dari dirimu sendiri. Lidah praktis tidak berat sama sekali, tetapi hanya sedikit orang yang dapat memegangnya.

“Smart people learn from their own mistakes. Smarter people learn from the mistakes of others”

So…don’t make mistake again…please…please,,,

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri Paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, kiai atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

Pemuda : Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Mubaligh : Saya hamba Allah dan Insya Alloh saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda.
Pemuda : Anda yakin? Padahal profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan saya.
Mubaligh : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya punya 3 buah pertanyaan.
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya!
2. Apakah yang dinamakan takdir?
3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat
dari api, tentu tidak menyakitkan buat syetan. Sebab mereka memiliki unsur
yang sama, yaitu api. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba sang Mubaligh menampar pipi si pemuda dengan keras.

Pemuda : Kenapa Anda menampar saya?
Mubaligh : Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang Anda ajukan kepada saya.
Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Mubaligh : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja sakit.
Mubaligh : Jadi Anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda : Ya.
Mubaligh : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu.
Pemuda : Saya tidak bisa
Mubaligh : Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujud-Nya.

Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya, ataupun sebelumnya Anda merasa akan ditampar oleh saya?

Pemuda : Tidak!
Mubaligh : Itulah yang dinamakan takdir!

Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar Anda?

Pemuda : Kulit.
Mubaligh : Terbuat dari apa pipi Anda?
Pemuda : Kulit.
Mubaligh : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit.
Mubaligh : Walaupun setan terbuat dari api dan neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka neraka akan menjadi tempat menyakitkan bagi setan.

Perlukah Wanita Belajar Memasak?? Posted by miobies on Tuesday 27 May 2003 – 10:39:01
Di era globalisasi ini, semakin banyak gadis yang sekolah tinggi, pandai, mandiri, tetapi tak bisa memasak, tak suka mencuci ataupun menyapu halaman. Kamarnya penuh buku diktat berantakan, debu di rak buku dan jendela sudah berminggu-minggu belum dibersihkan, tetapi gadis penghuni kamar itu tetap asyik berkutat dengan buku-buku pelajaran dan komputernya.

Sebuah pekerjaan rumah tangga yang kini mulai ditinggalkan wanita modern.

Hasan mengernyitkan kening ketika menyantap nasi goreng buatan Rahmi, istri barunya. Di bibirnya tersungging sebuah senyum tipis, sementara Rahmi memandang suaminya penuh rasa cemas. Benar dugaannya, hingga kali ketiga ia memasakkan nasi goreng untuk suaminya ternyata belum juga bisa terasa pas di lidah.

“Enak…,” hibur suaminya sambil meneruskan, “Cuma terlalu asin.” Rahmi tersenyum kecut menahan malu. Setelah hampir sebulan lalu keduanya menikah, baru tak lebih dari dua pekan mereka menempati rumah kontrakannya. Sejak saat itu Rahmi memang harus memasak, mencuci, dan menyeterika sendiri. Pekerjaan-pekerjaan yang tak pernah ia sentuh ketika masih gadis. Ibunya tak
pernah mengajarkan pekerjaan-pekerjaan semacam itu kepadanya, dan semasa kuliah pun habis waktunya untuk belajar melulu.

Beruntung, Hasan termasuk suami yang mau mengerti latar belakang kehidupan istrinya, hingga selanjutnya justru Hasanlah yang mengajari Rahmi berbagai resep masakan.

Di era globalisasi ini, semakin banyak gadis yang senasib seperti Rahmi. Sekolah tinggi, pandai, mandiri, tetapi tak bisa memasak, tak suka mencuci ataupun menyapu halaman. Kamarnya penuh buku diktat berantakan, debu di rak buku dan jendela sudah berminggu-minggu belum dibersihkan, tetapi gadis penghuni kamar itu tetap asyik berkutat dengan buku-buku pelajaran dan komputernya.

Jika dilihat dari kesibukan jadwal kuliah dan materi pelajaran yang ekstra berat, kita mungkin bisa memahami mengapa gadis-gadis pandai itu begitu giat belajar hingga melalaikan pekerjaan-pekerjaan teknis. Dianggapnya pekerjaan-pekerjan itu hanya membuang waktu, buang tenaga, tidak bermanfaat, dan terlalu remeh dibandingkan tugas belajar yang berat. Benarkah pendapat
itu?

Tentu saja salah besar. Setiap pekerjaan, seremeh apapun, pasti ada manfaatnya. Khusus untuk pekerjaan-pekerjaan kecil dalam rumah tangga seperti ini, sebenarnya memiliki manfaat cukup besar pula bagi kaum hawa. Apa saja manfaatnya, akan kita bahas berikut ini.

Bukan Pekerjaan Remeh

Pekerjaan memasak, misalnya, akan menajamkan perasaan seseorang. Kepandaian merajang bawang merah dengan sama tipis, sama sekali bukan hal yang mudah. Memperkirakan minyak agar tidak terlalu panas sehingga kerupuk bisa mekar dengan baik sempurna, kuningnya pas, dan tidak terlalu coklat pun butuh kepekaan perasaan. Belum lagi persoalan penataan hidangan di meja makan, bagaimana bisa nampak lebih menarik untuk disantap, semuanya butuh kelembutan perasaan dan ketrampilan motorik halus jari-jari tangan.

Mencuci, sekilas nampak seperti pekerjaan kasar semata. Ternyata di sana tetap dibutuhkan juga latihan kesabaran. Kaos kaki dekil, hanya bisa dibersihkan dengan menguceknya kuat-kuat berkali-kali. Bagian dalam kerah baju dan saku, perlu gosokan pelan namun teliti karena debunya tersembunyi di bagian yang sulit dikucek. Belum lagi saat menjemurnya. Jika asal-asalan merentangkan jemuran, ketika kering baju menjadi kusut. Tetapi jika dijemur dengan rapi, hati-hati, diluruskan serat-serat kainnya, maka baju akan lebih terawat rapi, tak mudah kusut maupun molor.

Begitu juga dengan meyeterika, membutuhkan latihan kesabaran yang tak ringan. Untuk bisa menyeterika kerah baju, bahu yang letaknya menyudut, lipatan-lipatan rok yang harus ditata satu demi satu, semuanya tak bisa dikerjakan dengan kasar dan sembarangan dan membutuhkan ketrampilan motorik halus jari-jari tangan pula.

Bagaimana dengan membersihkan kamar, menata buku, atau memasang vas bunga di meja, apakah semuanya pekerjaan remeh? Sama sekali tidak, karena semua ini akan mempertajam kepekaan para gadis terhadap kebersihan dan keindahan rumahnya kelak. Jika terbiasa dengan kamar seperti kapal pecah, lantas siapa yang nantinya berinisiatif memperindah rumahnya kelak? Padahal merawat bunga dalam pot bukan hal yang ringan. Membersihkan debu di sela-sela susunan buku, di sudut-sudut jendela pun butuh ketelatenan. Apakah harus suami yang mengerjakannya? Atau menggantungkan kepada pembantu? Ada pembantu pun tak akan berguna, jika majikannya tak peka terhadap kebersihan dan keindahan rumah.

Persiapkan Gadis-gadis Kita

Walaupun kita merasa sebagai orang modern, jangan sekali-sekali merasa tak perlu mengajarkan ketrampilan-ketrampilan rumah tangga kepada gadis-gadis kita. Apapun kesibukan mereka, latihlah gadis-gadis itu untuk bisa (walau tak harus pandai) memasak, menjahit, mencuci maupun menyeterika. Seperti yang sudah kita bahas, pekerjaan-pekerjaan tersebut turut berperan dalam membentuk karakter feminin dalam kepribadian mereka.

Jika gadis-gadis trampil melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut, kepekaan perasaan bisa tetap terjaga, juga kepekaan terhadap kebersihan lingkungan dan tumbuhlah pula cita rasa keindahannya. Kelembutan tangan dan kelincahan motorik halus jari-jari tangan mereka pun tetap terjaga. Dan pada akhirnya, semua itu akan membantu menghaluskan kejiwaan mereka, menumbuhkan kesabaran dan ketelatenannya.

Kepribadian yang halus dan lembut seperti ini akan menyeimbangkan kemandirian, kepandaian dan kemampuan rasio yang mereka dapatkan dari sekolah-sekolah formal yang ada.

Di zaman kehidupan Rasulullah, gadis-gadis telah mendapatkan pelajaran mengenai kehidupan berkeluarga sebelum mereka baligh. Sehingga ketika datang saat baligh, mereka telah dewasa dan siap untuk menjalani hidup pernikahan. Apakah terlalu muda? Tidak, karena kepribadian mereka telah cukup matang. Jauh berbeda dengan kepribadian gadis-gadis usia baligh sekarang, yang justru sedang berada dalam masa kritis sebagai remaja yang sedang mencari jati diri. Ini semua gara-gara para orang tua lalai untuk mendewasakan gadis-gadis mereka sebelum baligh.

Karena keadaan memang sudah berbeda, kita pun tak bisa melawan arus dengan mudah. Anak-anak gadis kita tetap harus mengikuti pola perkembangan masyarakat kita, tetapi jangan sekali-sekali lupa untuk tidak memberikan kebutuhan pendidikan kepribadian yang paling mereka butuhkan untuk masa-masa berkeluarganya kelak.

Bukankah suami akan lebih sayang jika istri yang memasakkan makanan
untuknya?

Sahabat Posted by miobies on Tuesday 27 May 2003 – 10:42:47
Teman adalah hadiah dari Yang Di Atas buat kita. Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus dan ada yang bungkusnya jelek. Yang bungkusnya bagus punya wajah rupawan, atau kepribadian yang menarik. Yang bungkusnya jelek punya wajah biasa saja, atau kepribadian yang biasa saja, atau malah menjengkelkan.

Teman adalah hadiah dari Yang Di Atas buat kita.
Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus dan ada yang bungkusnya jelek.
Yang bungkusnya bagus punya wajah rupawan, atau kepribadian yang menarik.
Yang bungkusnya jelek punya wajah biasa saja, atau kepribadian yang biasa saja, atau malah menjengkelkan.

Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek.
Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berbagi rasa dengannya,
ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam saling bercerita dan menghibur,
menangis bersama, dan tertawa bersama.
Kita mencintai dia dan dia mencintai kita.

Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka.
Begitu dalam luka-lukanya sehingga justru karena ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya, ia tidak mampu lagi mencintai.
Sayangnya yang kita tangkap darinya seringkali justru sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll.

Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini dan mencoba menghindar dari mereka.
Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKANlah karena mereka pada dasarnya buruk,
tetapi ketidakmampuan jiwanya, memberikan cinta karena justru ia membutuhkan cinta kita,
membutuhkan empati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk mendengarkan luka-luka terdalam yang memasung jiwanya.

Bagaimana bisa kita mengharapkan seseorang yang terluka lututnya berlari bersama kita?
Bagaimana bisa kita mengajak seseorang yang takut air berenang bersama?
Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang mesti disembuhkan,
bukan mencaci mereka karena mereka tidak mau berlari atau berenang bersama kita.
Mereka tidak akan bilang bahwa “lutut” mereka luka atau mereka “takut air”,
mereka akan bilang bahwa mereka tidak suka berlari atau mereka akan bilang berenang itu membosankan dll.

Itulah cara mereka mempertahankan diri.

Mereka tidak akan bilang: Mereka akan bilang:
“Aku tidak bisa menari” “Menari itu tidak menarik”
“Aku membutuhkan kamu” “Tidak ada yang cocok denganku”
“Aku kesepian” “Aku tidak perlu teman”
“Aku butuh diterima” “Aku ini buruk, siapa yang akan tahan denganku”
“Aku ingin didengarkan” “Kisah hidupku membosankan”

Mereka semua hadiah buat kita, entah bungkusnya bagus atau jelek, entah isinya bagus atau jelek.
Dan jangan tertipu oleh kemasan. Hanya ketika kita bertemu jiwa-dengan-jiwa, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkan-Nya buat kita.

Dalam 7 Hari Yang Telah Lalu Dan Mungkin Akan Terulang Posted by miobies on Thursday 05 June 2003 – 12:54:13
dihari ke-7 itu juga Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg
tahajud kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya?

Dalam 7 Hari Yang Telah Lalu Dan Mungkin Akan Terulang

Hari per-1,
tahajudku tetinggal Dan aku begitu sibuk akan duniaku Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara tv selesai

Hari ke-2,
tahajudku tertinggal lagi Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama

Hari ke-3
aku lalai lagi akan tahujudku
Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya Tapi… enggan sekali aku membaca Al-qur’an walau cuma 1 juzz Al-qur’an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan terbata-bata Tapi… ketika temanku bertanya ttg novel tadi betapa mudah dan
lancarnya aku menceritakan

Hari ke-4
kembali aku lalai lagi akan tahajudku Sorenya aku datang ke selatan Jakarta dengan niat mengaji Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada disampig kiri & kananku Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa

Hari ke-5
kembali aku lupa akan tahajudku Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum’at kelamaan bacaannya Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan betapa
nikmat,serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam

Hari ke-6
aku semakin lupa akan tahajudku Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar Aku lupa .. waktu diperempatan lampu merah tadi Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh Hari ke-7 bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg
tahajud kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya? Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan Dia bisa hinggap kapanpun dia mau 1/4 abad lebih aku lalai…. Dari hari ke hari, bulan dan tahun Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunnah Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes demi aku Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah Walaupun imanku belum seujung kuku hitam Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa
Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas Saat aku melipat sajadahku….. Amin….

Bila di dunia ada syurga,
maka itulah kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah.
Bila di dunia ada neraka,
maka itulah kehidupan rumah tangga yang tak selaras & jauh dari agama.

Bahagialah mereka yang diamnya berfikir,
Memandangnya mengambil pelajaran,
mendengarnya mengambil hikmah, dan
dalam tindakannya mengenal indahnya ajaran Islam

Kiat-Kiat Memikat Hati Suami Posted by miobies on Wednesday 18 June 2003 – 07:26:51
Disayang suami? Siapa yang tidak mau. Kasih dan sayang
adalah wujud nyata cinta seorang suami kepada istrinya. Dengan karunia kasih dan sayang pula, rumah tangga bak surga yang senantiasa menghadirkan kesejukan. Namun ternyata, tidak sedikit istri-istri yang merasa kesulitan mendapatkan kasih sayang suami itu. Atau setidaknya, mulai merasa ‘ada yang hilang’ dari hati suami dibanding tahun-tahun pertama mengarungi bahtera rumah tangga yang penuh keindahan
Jika demikian…

eramuslim – , Disayang suami? Siapa yang tidak mau. Kasih dan sayang
adalah wujud nyata cinta seorang suami kepada istrinya. Dengan karunia kasih dan sayang pula, rumah tangga bak surga yang senantiasa menghadirkan kesejukan. Namun ternyata, tidak sedikit istri-istri yang merasa kesulitan mendapatkan kasih sayang suami itu. Atau setidaknya, mulai merasa ‘ada yang hilang’ dari hati suami dibanding tahun-tahun pertama mengarungi bahtera rumah tangga yang penuh keindahan

Jika demikian,tentu Anda merasa bahwa suami sudah tidak menyayangi
Anda. Tidak! jangan melulu salahkan suami atas perubahan sikap yang terjadi
terhadap Anda. Karena bisa jadi Andalah penyebab segala perubahan sikap
suami itu. Oleh karena itu, sekedar mengingatkan, apa salahnya jika Anda
kembali memperhatikan hal-hal berikut yang barangkali sudah terlupakan
bahkan Anda tinggalkan

Pertama, Laki-laki gemar diberi perhatian akan hal-hal remeh yang
berkaitan dengan dirinya. Dia akan senang jika istrinya mengenakan
kancing bajunya, mengelap sepatunya, memotong kukunya, dan ebagainya

Sabda Rasulullah SAW, “Ya Fatimah, barangsiapa wanita meminyakkan
rambut dan janggut suaminya serta memotong kumisnya dan mengerat kukunya,
Allah akan memberinya minum air dari sungai-sungai di surga, diringankan
baginya sakaratul maut, akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman
surga, Allah mencatatkan baginya bebas dari api neraka, dan selamat dari
titian shirat,”
Kedua, Pernahkah anda dipanggil suami ketika sedang memasak atau
melakukan pekerjaan lain? Anda wajib memenuhi panggilannya. Tinggalkan
semua pekerjaan dan tunaikan permintaannya
Ketiga, Kebanyakan laki-laki cukup cerewet dengan kebersihan. Mereka
akan bosan apabila istri menyambutnya dengan rupa yang semrawut dan kusut,
anak-anak yang lusuh dan kumuh dan rumah yang ‘bak kapal pecah’. Sesibuk
apapun Anda, persiapkan diri sebaik mungkin menyambut kepulangan suami
dengan penuh senyum keihklasan
Keempat, Laki-laki suka dilayani seperti raja oleh seorang istri yang
memiliki sifat keibuan. Dia suka jika istrinya membantu mengelap
peluhnya, menyediakan keperluan untuk mandi dan berdiri ketika ia hendak
pergi atau kembali. Ungkapan-ungkapan seperti, “Mas, mau mandi dulu, makan
dulu atau tidur dulu,” tatkala suami baru tiba, cukup untuk membuat senyum
suami mengembang dan mengurangi penat dan lelah yang dirasanya
Kelima, Laki-laki suka dipuji. Jangan lupa! Hargai setiap barang
pemberiannya meskipun tidak bagus atau tidak seberapa nilainya. Sekedar
ucapan ‘terima kasih’ dari seorang istri ketika menerima pemberian, sangat
dalam maknanya dan membekas di hati suami
Keenam, Laki-laki akan bosan jika istrinya ‘cerewet’ dan selalu
bertanya,hendak kemana, acara apa . dan sebagainya
Ketujuh, Ada sebagian laki-laki mengatakan, istri yang menghidangkan
makanan tanpa menemaninya makan, sama halnya seperti memberi makan kucing
Anda mesti menemaninya meskipun sekedar satu suapan
Thabit al-Bannani berkata, “Terdapat seorang wanita dari Bani Israil yang
buta sebelah matanya, yang sangat baik pekertinya terhadap suaminya. Apabila
dia menghidangkan makanan di hadapan suaminya, dipegangnya pelita sampai
suaminya selesai makan. Pada suatu malam, pelitanya kehabisan sumbu, lalu
diambilnya rambutnya untuk dijadikan sumbu. Esok harinya, matanya yang buta
kembali melihat. Allah memuliakannya karena rasa hormatnya kepada suami.”
Kedelapan, Laki-laki senang dengan kafasihan istrinya dalam berkata-kata,
bijak dalam bertindak dan menjadi partner yang baik dalam berdiskusi
Tingkatkan kualitas intelektual Anda dengan banyak membaca buku dan gali
berbagai informasi. Sebab, kebanyakan laki-laki tidak suka dengan wanita
yang banyak omong tapi tak bermakna
Kesembilan, Kebanyakan laki-laki beranggapan, ‘Baiti Jannatii
Rumahku adalah surgaku dan penenang pikiranku. Jadi sudah sewajarnya Anda
senantiasa memelihara suasana rumah dan berperan sebagai bidadari di
dalamnya
Kesepuluh, Kalau Anda ingin suami berlama-lama dirumah, jangan sambut
kepulangannya dengan berbagai masalah anak-anak dan urusan dapur.Mulailah
pembicaraan yang menyenangkan, karena suami butuh penyegaran setelah
seharian berkutat dengan masalah dikantor
Kesebelas, Tidak sedikit suami yang menyukai istri yang kreatif dalam
soal memasak dan menghias rumah serta mengurus diri dalam melayani suami
Keduabelas, Tempat tidur bukan sekedar rahasia suami-istri. Melainkan
juga tempat ternyaman bagi suami-istri untuk saling berbagi dan mencurahkan
perasaan. Jadikan dia kamar yang eksklusif dan pribadi. Suami tidak suka
ruang tidurnya dimasuki orang tanpa seizinnya
Ketigabelas, Pantang bagi suami jika tidurnya terganggu, karena hal itu
hanya akan membuatnya marah. Jauhkan anak-anak darinya ketika sedang tidur
Atau berusaha meminimalisir kegaduhan yang timbul dari aktifitas rumah atau
dapur
Keempatbelas, Pantang bagi suami jika istrinya menolak keinginannya,
kecuali jika istrinya sakit. “Apabila suami memanggilnya ke tempat tidur
tetapi ditolaknya hingga suami marah, maka wanita itu tidur dalam laknat
malaikat hingga pagi hari,” (Muttafaqqun Alaihi)
Kelimabelas, Hanya ketaqwaan Anda yang dapat menguasai ego suami dan
membantunya membentuk pribadi muslim yang tangguh dan menjadi suami ideal
Lelaki tidak mudah tertambat hatinya dengan ungkapan “cinta”. Tetapi
cukup dengan keluhuran Anda dalam berkorban untuk taat dan menyayangi
dirinya. Karena kaum laki-laki hanya keras pikirannya, tapi sensitif
perasaannya

Bab Ahli Zinah Posted by miobies on Thursday 25 September 2003 – 21:02:58
Kenapa orang berzina? Diantara sekian banyak alasan adalah:
1. karena kurang takutnya akan ancaman Alloh,
2. karena rumput disebelah kelihatan lebih hijau, rapi menarik(orang lain kelihatan lebih cantik/gagah, mempesona dari pada istri/suami),
3. tidak ada penyaluran kebutuhan biologis yang halal(istri/suami), masih bujang atau jauh dari istri/suami,
4. target setan menghancurkan manusia lewat perzinaan, si Setan akan mendapatkan singgasana disisi raja setan bila berhasil membuat orang melakukan zina,
5. karena sering dekat, nyepi dengan lawan jenis yang bukan mahromnya,
6. setan akan menangis susah bila ada anak adam menikah, karena dua pertiga agama anak adam terjaga.
QS Al Isra’ 32:
Jangan mendekati kalian pada zina sesungguhnya zina perbuatan keji dan sejelek jelek jalan

HR Baihaki:

Wahai golongan orang muslim takutlah pada zina sesungguhnya di dalam zina ada enam perkara tiga perkara di dunia dan tiga perkara di akhirat maka adapun yang di dunia menghilangkan wibawa, pendeknya umur, tetapnya melarat adapun tiga yang di akhirat murkanya Alloh yang maha barokah dan maha luhur, jeleknya hisapan/hitungan amal dan siksanya neraka.
HR Tobroni:
Sesungguhnya orang yang zina datang wajahnya dengan menyala di neraka.
HR Al Bazar dari buraidhoh:

Sesungguhnya langit yang ketujuh dan bumi yang ketujuh dan gunung melaknati mereka pada orang tua yang zina maka sungguh kemaluan orang yang zina menyakitkan ahli neraka karena bau busuknya.
HR Ahmad:
Tidak henti henti umatku pada kebaikan selama tidak tersebar di dalam mereka anak zina maka ketika tersebar pada mereka anak zina maka hampir bila meratakan pada mereka sopo Alloh yang maha agung dan maha mulia dengan siksanya.
QS Rum 21:
Dari tanda tanda kekuasaanku Alloh bila menjadikan aku dari diri kamu beberapa isteri supaya tenteram kalian kepadanya dan menjadikan aku Alloh antara kalian rasa cinta dan kasih sayang sesungguhnya di dalam demikian niscaya jadi ayat bagi kaum yang berpikir.
Mudah-mudahan Alloh selalu menjaga diri dan menetapkan hati dalam keimanan,…semoga Alloh memberi manfaat hidayah dan barokah.

About aim

Iam Inspirator in my environment. Journalism is my major, inter milan is my favorite club, reporter wish i will.

Posted on August 24, 2009, in My Islam. Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment